Kehidupan Sesudah Kematian dalam Paham Dayak Baya Busang dan Gereja Katolik: Tinjauan Eskatologis

Penulis

  • Wilfridus Samdigawijaya STKPK Bina Insan Samarinda
  • Agustinus Aristoteles Lawing STKPK Bina Insan Samarinda

Kata Kunci:

Understanding, Life After Death, Dayak Bahau and the Catholic Church

Abstrak

This study describes the understanding of life after death according to the Dayak Bahau tribe and the Catholic Church. The approach used is a descriptive qualitative approach with interview methods and secondary data collection. The results of the study show that the Dayak Bahau and the Catholic Church both believe in eternal life. In eternal life, people who die can experience a happy eternal life as well as an unhappy eternal life. The Dayak Bahau tribe and the Catholic Church believe that the life circumstances experienced by those who die in eternal life are absolutely the authority of the Almighty. The Traditional Ceremony of Death in the Culture of the Dayak Bahau tribe which is carried out has in common with the recommendation to pray for people who die in the Catholic Church, namely that the deceased experience the convenience of achieving a happy eternal life.

Referensi

Aran, Lusang dkk. Riwayat Kehidupan dan Tradisi Warisan Leluhur Dayak Bahau, Cet. 1, Mahakam Ulu: Bappeda Kabupaten Mahakam Ulu dan Perkumpulan Nurani Perempuan, 2014.

AMZ, Roedy Haryo Widjono. Dilema Transformasi Budaya Dayak Cet I Palangkaraya: Nomanden Institute dan LLD, 2016.

Dongeng Dayak Bahau; Sastra Lisan Warisan Leluhur. Cet. 1, Malang: Kota Tua, 2019.

Bakker, Dr. Anton. Antropologi Metafisik Yogyakarta: Kanisius, 2000.

Bertens, K. Etika. Gramedia Utama: Jakarta 2007.

Chacon, Frank & Jim Burnham. Pembelaan Iman Katolik: Menjawab Kebingungan Tentang Akhir Zaman. Jakarta: Fidei Press. 2011.

Coomans, Mikhail. Manusia Daya: Dahulu, Sekarang, Masa Depan; Cet 1 Jakarta: Gramedia, 1987.

Damn, Muhammad. Kematiaan:Sebuah Risalah Tentang Eksistensi dan Ketiadaaan Cet I. Depok: Penerbit Kepik, 2011.

E Martasudija, dkk. Tata laksana Melepas Jenazah Edisi Revisi, Yogyakarta: Kanisius 2007.

Gerald O’Collins, SJ, Kamus Teologi. Diterjemahkan Oleh I Suharyo Pr Yogyakarta: Kanisius, 1996.

Groenen, C. OFM. Sotereologi Alkitabiah; Keselamatan Yang Diterbitkan Alkitab. Cet 7, Jakarta: Kanisius, 2005.

Handoko, Dr. Petrus Maria. Hidup di Balik Kematian, Malang: Dioma, 2015.

Hang, M Lawing dkk, “Riwayat Kehidupan dan Tradisi Warisan Leluhur Dayak Bahau Bate Umaq Mamahak Teboq”, Cet. 1, Mahakam Ulu: Bappeda Kabupaten Mahakam Ulu dan Perkumpulan Nurani Perempuan, 2014 serta Buku Musyawarah Adat Bahau Kecamatan Long Hubung tahun 2016

Heuken, A, Ensikopedi Gereja Jilid IV. Jakarta, Yayasan Cipta Lokal Caraka, 2005.

Hernetz, Otto. Pengharapan Kristen, Yogyakarta: Kanisius, 2005.

Latief, Drs. Halilintar. Upacara Adat Kwangkay: Dayak Benuaq Ohong di Mancong. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996.

Nanang, Martinus ea al. Adat dan Tradisi Masyarakat Suku Dayak Kayan di Miau Baru Kalimantan Timur Cet I Pontianak: Stain Pontianak Press, 2012.

Phan, Peter C., 101 Tanya Jawab Tentang Kematian Dan Kehidupan Kekal, Yogyakarta: Kanisius, 2005.

Poedarminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd,. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif Jakarta: Refrensi.

Suryadi, dkk. Dimensi Tradisi Lisan Dalam Upacara Kwangkay: Puncak Upacara Kematian Suku Dayak Benuaq Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1995.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-10-22

Cara Mengutip

Samdigawijaya, W. ., & Aristoteles Lawing, A. . (2022). Kehidupan Sesudah Kematian dalam Paham Dayak Baya Busang dan Gereja Katolik: Tinjauan Eskatologis. Gaudium Vestrum - Jurnal Kateketik Pastoral, 6(1), 51-66. Diambil dari https://ojs.stkpkbi.ac.id/index.php/jgv/article/view/150

Terbitan

Bagian

Articles