Praktik Puasa Agama Katolik dan Islam dalam Menciptakan Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Kedang Ipil

Sisilia Santi Dey; Wilfridus  Samdirgawijaya; Fabianus Lana

doi:10.61831/gvjkp.v9i1.262

Authors

Sisilia Santi Dey STKPK Bina Insan Samarinda, Indonesia
Wilfridus Samdirgawijaya STKPK Bina Insan Samarinda, Indonesia
Fabianus Lana STKPK Bina Insan Samarinda, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.61831/gvjkp.v9i1.262

Keywords:

Catholic Fasting, Islamic Fasting, Religious Tolerance

Abstract

This study aims to describe the practice of fasting in Catholicism and Islam and its contribution to interfaith tolerance in Kedang Ipil Village. This study uses a qualitative approach with a field study method through in-depth interviews, participatory observation, and documentation. Informants consist of religious figures, Catholics and Islam, and community leaders. The results of the study indicate that fasting in Catholicism is carried out during Lent to foster an attitude of self-control, repentance, prayer, and acts of love. Meanwhile, fasting during Ramadan in Islam has a spiritual and moral meaning, namely training people to be patient, sincere, and stay away from reprehensible actions. Both traditions show that fasting has an ethical impact on character formation and social awareness. In Kedang Ipil, harmonious religious life is supported by family relationships and local values. These findings confirm that the practice of fasting contributes significantly to the development of tolerance through spiritual, cultural, and social processes that are integrated into everyday community life.

References

Boyatzis, R. (1998). Thematic Analysis and Code Development: Vol. x–xi. Sage Publications.

Choirruddin, T. R. F. F., & Utomo, Y. T. (2024). QS. Al-Baqarah Ayat 183: Puasa Ramadhan dan Relasi Sosial Antar Umat Manusia. JAHE: Jurnal Ayat dan Hadist Ekonomi, 2(6), 13–18.

Darung, A., & Yuda, Y. (2021). Keterlibatan Gereja Katolik Mendukung Moderasi Beragama Berorientasi pada Komitmen Kebangsaan. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral, 5(2), 84–97. https://ojs.stkpkbi.ac.id/

Dzakirah, H., Fadilah, N., Falah, H., Lisa, L., & Wismanto, W. (2025). Puasa Ramadhan Mengasah Empati dan Solidaritas Sosial. Akhlak : Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Filsafat, 2(1), 134–142. https://doi.org/10.61132/akhlak.v2i1.287

Kementerian Agama RI. (2010). Al-Qur‟an dan Terjemahannya: Juz 1 – 30. Bandung: Sygma Examedia Arkanlema.

Konsili Vatikan II. (1990a). Lumen Gentium-Terang Bangsa-Bangsa, Konstitusi Dogmatis Tentang Gereja (21 November 1964) (Hardawiryana (penerj.)). Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Konsili Vatikan II. (1990b). Sacrosantum Concilium-Konsili Suci, Konstitusi tetang Liturgi Suci (4 Desember 1963) (Hardawiryana (penerj.)). Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Konsili Vatikan II. (1992). Nostra Aetate-Pada Zaman Kita, Pernyataan Tentang Hubungan Gereja Dengan Agama-Agama Bukan Kristiani (28 Oktober 1965) (Hardawiryana (penerj.)). Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Konsili Vatikan II. (2021). Guadium et Spes-Kegembiraan dan Harapan, Konstitusi Pastoral tentang Tugas Gereja dalam Dunia Dewasa ini (7 Desember 1965) (Hardawiryana (penerj.)). Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Nurfadillah, I. (2021). Puasa Dalam Agama Islam dan Katolik. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Paus Benediktus XVI. (2011). Message of His Holiness Pope Benedict XVI for The Twenty Sixth World Youth Day (2011). Vatican: the Holy See.

Paus Fransiskus. (2021). Fratelli Tutti-Saudara Sekalian, Ensiklik Paus Fransiskus tentang Persaudaraan dan Persahabatan Sosial (3 Oktober 2020). Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Paus Paulus VI. (1966). Paenitemini, Konstitusi Apostolik tentang Puasa dan Penahanan Hawa Nafsu dalam Gereja Katolik Roma (17 Februari 1966). Vatican: the Holy See.

Paus Paulus VI. (2005). Evangelii Nuntiandi-Mewartakan Injil, Imbauan Apostolik Bapa Suci Paulus VI tentang Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern (8 Desember 1975) (Hadiwikarta (penerj.)). Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Paus Yohanes Paulus II. (1983). Kitab Hukum Kanonik. Jakarta: Obor.

Paus Yohenes Paulus II. (1984). Reconciliatio et Paenitentia-Rekonsiliasi dan Penyesalan, Ajaran Apostolik Pasca-Sinodal (2 Desember 1984). Vatican: the Holy See.

Provinsi Gerejawi Ende. (2007). Katekismus Gereja Katolik. Ende: Nusa Indah.

Sanjaya. (2011). Belajar dari Yesus “Sang Katekis". Yogyakarta: Kanisius.

Setyani, D., & Masyithoh, S. (2024). Kepatuhan Beragama dan Interaksi Sosial dalam Masyarakat Islam. Jurnal IHSAN Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 60–69. https://doi.org/10.61104/ihsan.v2i2.159

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.